Berita Kepri

FGD PENYUSUNAN MATERI SOSIALISASI RELAWAN DEMOKRASI

Suksesnya Pemilu 2019 baik Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden bukan hanya tanggung jawab penyelenggara. Penyelenggara Pemilu melibatkan pemangku kepentingan untuk peningkatan partisipasi pemilih, termasuk membentuk relawan demokrasi. Kehadiran relawan demokrasi (relasi) untuk menjadi agen KPU dalam program sosialisasi.

Sebelum terjun ke masyarakat, relawan demokrasi dibekali dan diberikan bimbingan teknis. Setelah dibimbing, para relawan juga dibekali pengetahuan dan diberikan modul untuk setiap relawan.

Dalam pembuatan modul, KPU Provinsi Kepulauan Riau menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan akademisi, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi kemasyarakatan FKPD dan OPD Provinsi Kepulauan Riau. FGD diselenggarakan untuk memboboti konten dengan kearifan lokaL yang ada. Acara berlangsung di CK Hotel Tanjungpinang. Selasa, 29 Januari 2019.

Ketua KPU Kepri, Sriwati,SE.MM, menegaskan bahwa dalam menyusun materi sosialisasi relawan demokrasi terdiri dari beberapa elemen yang harus dilaksanakan dan di harapkan pada tahun ini dapat menghasilkan materi sosialisasi yang baik untuk disampaikan kepada relawan demokrasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih. “Itu sesuai keputusan Ketua KPU RI.

Selain tugas utama relasi adalah membantu KPU. “Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh relasi adalah melayani masyarakat yang sudah masuk dalam DPT agar bisa menggunakan hak pilihnya, masyarakat dapat menyalurkan suara secara benar dan bisa tahu bagaimana mencoblos secara benar, masyarakat bisa menjaga suaranya pada saat pencoblosan (suaranya tidak disalahgunakan).

Parlindungan sihombing berharap mendapatkan masukan dari Stakeholder  terkait dengan pembentukan Relawan Demokrasi yang dilakukan oleh KPU ditingkat Kabupaten/Kota se-Indonesia yang mana untuk Kepri ada 7 (tujuh) Kabupaten/Kota. Sebenarnya untuk materi ini diperoleh KPU tingkat Kabupaten/Kota.  Khusus untuk muatan lokal dilakukan oleh KPU Tingkat Provinsi.

Kemudian di tambahkan oleh Pemaparan dari Bapak Priyo Handoko, S.A.P., M.A Menyatakan bahwa tantangan terbesar kita untuk Pemilu 2019 adalah meningkatkan Partisipasi Pemilih karena dari Pemilu 2014 kemudian Pilkada serentak 2015 tingkat partisipasi pemilih di Kepri masih dikatakan rendah, kita untuk Pemilu legislatif terendah nomor 2 secara nasional kemudian partisipasi Pilkada kita juga masih di bawah angka nasional dan diharapkan dengan berbagai rancanagan strategi sosialisasi kita bisa membuat tingkat partisipasi kita bisa meningkat pada Pemilu 2019, partisipasi publik sangat penting karena menjadi salah satu syarat untuk berjalanya pemerintahan secara efektif harus mempunyai legitimasi yang mana mana dipengaruhi oleh partisipasi publik dalam momen-momen politik salah satunya yaitu pada Pemilu 2019.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 55 kali